UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG STUNTING DI POSYANDU KASIH IBU DESA BOLON COLOMADU
Kata Kunci:
Stunting; Nutrition; Toddlers; Mother of Toddlers; KnowledgeAbstrak
World Health Organization (WHO) menetapkan batas toleransi kejadian stunting (bertubuh pendek) maksimal 20% atau seperlima dari jumlah keseluruhan balita yang ada. Sementara, Indonesia tercatat 7,8 juta dari 23 juta balita adalah penderita stunting atau sekitar 35,6%. Sebanyak 18,5% kategori sangat pendek dan 17,1% kategori pendek. Kondisi tersebut menyebabkan WHO menetapkan Indonesia sebagai Negara dengan status gizi buruk. Angka tertinggi di Sulawesi Tengah yang mencapai 16,9% dan terendah di Sumatera Utara dengan 7,2%. Penelitian Ricardo dalam Bhutta tahun 2013 menyebutkan balita stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan 55 juta anak kehilangan masa hidup sehat setiap tahun (depkes.go.id). Faktor utama tingginya masalah stunting di Indonesia salah satu penyebabnya adalah buruknya asupan gizi sejak janin masih dalam kandungan (masa hamil), baru lahir, sampai anak berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada dua tahun pertama kehidupan dapat menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat lagi diperbaiki, yang menjadikan investasi gizi pada 1.000 tak bisa ditawar. Kabupaten Karanganyar masih memiliki risiko potensi stunting masih berada di angka 5 %, artinya lima dari 100 kelahiran di Karanganyar berpotensi mengalami stunting atau kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan rata-rata di usianya. Kegiatan penyuluhan Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Melalui Penyuluhan Pencegahan Stunting Dengan Media Booklet Di Posyandu Kasih Ibu Bolon Colomadu mendapatkan antusias yang baik dari ibu peserta penyuluhan dengan adanya peningkatan pengetahuan yang dibarengi dengan tindakan dan keinginan melakukan upaya pencegahan terjadinya stunting dengan pemberian makanan bergizi pada balitanya.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Yunia Renny Andhikatias
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.