DETERMINAN SOSIAL BUDAYA DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT SUKU ALAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMAS KUTACANE

Abstract

Penyakit hipertensi menduduki peringkat ke tiga dari 10 penyakit terbesar di Kabupaten Aceh Tenggara setelah ISPA dan Tukak Lambung dengan jumlah 1793 penderita. Laporan tersebut juga menunjukkan dari 18 Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara ternyata Puskesmas Mamas Kutacane menempati urutan pertama dalam hal hipertensi.Tujuan dilakukan penelitian ini untuk Untuk menganalisis determinan sosial budaya dan pola makan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat suku Alas di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Mamas Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Mamas Kuta cane Kabupaten Aceh Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien suku Alas yang berobat dan mendapatkan fasilitas pengobatan berusia ≥30 tahun Sebanyak 68 orang. Tehnik yang digunakan adalah Total Sampling. Analisis data dengan analisis univariat, bivariat, multivariat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam penelitian ini adalah ada pengaruh faktor pendidikan, pekerjaan status ekonomi, konsumsi lemak,  konsumsi natrium dan konsumsi kalium terhadap risiko hipertensi pada masyarakat suku alas di wilayah puskesmas mamas kutacane aceh tenggara. Berdasarkan hasil pemodelan multivariat akhir hanya variabel konsumsi lemak dengan nilai OR 84,645  yang menjadi faktor dominan yang menjadi determinan sosial buadaya dan pola makan terhadap risiko hipertensi masyarakat suku alas. Diharapkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat diharapkan adanya kebijakan dalam gerakan masyarakat yang meminimalisir angka penyakit tidak menular (PTM) khususnya hipertensi pada masyarakat suku alas kutacne aceh tenggara.