Jurnal Kesehatan Masyarakat Darmais (JKMD)

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Penderita Hipertensi dalam Menjalani Pengobatan di Kelurahan Panyanggar Kota Padangsidimpuan

Fauziah — 2024-12-29

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global berakibat peningkatan angka kesakitan dan kematian serta beban biaya kesehatan termasuk di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018 prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1% tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan atau riwayat minum obat hanya sebesar 8,8%. Jumlah penderita hipertensi di kelurahan Panyanggar sebanyak 68 orang pada tahun 2021 sedangkan angka kepatuhan berobat pasien hipertensi selama tahun 2021 adalah sebesar 20%. Metode yang digunakan yaitu penelitian penelitian kuantitatif survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dan dan sampel adalah seluruh penderita hipertensi yang telah melakukan pengobatan di kelurahan Panyanggar sebanyak 68. Sampel yaitu total populasi sebanyak 68 orang. Alat ukur menggunakan kuesioner, dan data diolah serta di analisis menggunakan uji chi square.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan di di Kelurahan Panyanggar Kota Padangsidimpuan p=0,011<0,05, ada dukungan keluarga dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan di Kelurahan Panyanggar Kota Padangsidimpuan p = 0,014 < 0,05, ada hubungan peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan di Kelurahan Panyanggar Kota Padangsidimpuan p=0,031<0,005.

Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Huraba Kota Padangsidimpuan

Cayodani Hutabarat — 2024-12-29

Pola pemelihan jenis alat kotrasepsi pada tahun 2020 di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor memilih menggunakan metode suntik sebesar 72,9%, diikuti oleh pil sebesar 19,4%. Diwilayah kerja Puskesmas Huraba Kota Padangsidimpuan ada 165 orang ibu akseptor KB baru, tetapi hanya 5 orang dari jumlah akseptor KB tersebut menggunakan jenis KB IUD pada tahun 2021. Rendahnya jumlah akseptor KB IUD dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya faktor pengetahuan. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seleruh akseptor KB di Puskesmas Huraba Kota Padangsidimpuan sebanyak 165 dan sampel dalam penelitian ini yaitu sebnayak 43 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan penegetahuan dengan penggunaan kontrasepsi IUD di Puskesmas Huraba Kota Padangsidimpuan tahun 2022 dengan nilai p= 0,011<0,05.

Hubungan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun Mengenai Penggunaan Gadget dengan Keluhan Kelelahan Mata di SD Negeri 200119 Batang Ayumi Julu Kota Padangsidimpuan

Yenni Elsana Rahman — 2024-12-29

Penggunaan gadget pada anak usia sekolah mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Namun penggunaan gadged pada anak usia sekolah sekarang ini pada kenyataannya lebih banyak digunakan untuk bermain game dan sosial media serta penggunaanya dalam jangka waktu lama dan secara terus menerus sehingga berdapak buruk pada anak anak, salah satu dampak buruk yang sering muncul pada anak anak yaitu terjadinya kelelahan mata. Penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik yang dilakukan di SD Negeri 200119 Batang Ayumi Julu Kota Padangsidimpuan pada bulan November 2022 – Agustus 2023 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku anak usia 6-12 tahun mengenai penggunaan gadget dengan keluhan kelelahan mata di SD Negeri 200119 Batang Ayumi Julu Kota Padangsidimpuan. Uji yang digunakan adalah adalah uji uni variat untuk melihat gambaran karakteristik responden dan uji bivariat dengan menggunakan uji Chisquare pada = 0,005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sebagian besar siswa memiliki katagori perilaku tinggi sebesar sebanyak 34 siswa (44,2 %), perilaku sedang sebanyak 19 siswa (24,7%) dan perilaku kurang sebanyak 24 siswa (31,2 %), keluhan kelelahan mata menunjukkan siswa mengeluh kelelahan mata 47 orang (61,0%) dan tidak mengalami kelelahan mata sebanyak 30 siswa (39,0%). Ada hubungan perilaku anak usia 6-12 tahun menegenai penggunaan gadget dengan keluhan kelelahan mata di SD Negeri 200119 Batang Ayumi Julu Kota Padangsidimpuan (p= 0,048).

Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Pasangan Usia Subur (Suami) dalam Ber KB

Devi Nora Harahap — 2024-12-29

Keluarga Berencana adalah suatu cara untuk mengatur intervensi di antara kehamilan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan usia suami-istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Permasalahan kependudukan di Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan dan tingkat kelahiran penduduk, kurangnya pengetahuan dan kesadaran PUS tentang hak reproduksi, rendahnya partisipasi suami dalam ber- KB. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan dengan keikutsertaan Pasangan Usia Subur (suami) dalam ber KB di Desa Pasar Lama Wilayah Kerja Puskesmas Pintupadang Tahun 2023. Desain penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan suami dari Pasangan Usia Subur dengan jumlah 62 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 62 responden. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian berdasarkan pengetahuan dengan pengetahuan yang kurang memiliki persentase lebih tinggi untuk tidak ikut serta dalam Ber-KB sebanyak 25 orang (82,3%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p value = 0,009 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan pengetahuan dengan keikutsertaan PUS (suami) dalam ber-KB di Desa Pasar Lama Wilayah Kerja Puskesmas Pintupadang Tahun 2023. Disarankan bagi tenaga kesehatan agar penelitian ini menjadi masukan dalam meningkatkan konseling dengan suami agar ikutserta dalam ber KB

Hubungan Pengetahuan dan Ekonomi Keluarga dengan Kepemilikan Jamban Keluarga di Desa Parsuluman

Dame Rohana — 2024-12-29

Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk temoat membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia, biasa disebut kakus/wc. Sehingga kotoran tersebut akan tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebaran penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman .Penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik yang dilakukan di Desa Parsuluman Kabupaten Tapanuli Selatan pada bulan Januari – Juli 2024 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dan ekonomi keluarga dengan kepemilikan jamban keluarga di Desa Parsuluman Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2024 variat dan bivariat untuk melihat hubungan pengetahuan keluarag dan ekonomi keluarga dengan uji bivariat dengan menggunakan uji Chisquare pada = 0,005. Hasil penelitian adalah ada pengaruh pengetahuan keluarga terhadap kepemilikan jamban keluarga dengan nilai (p= 0,013) dan ada hubungan ekonomi keluarga dengan kepemilikan jamban dengan nilai (p=0.032).

Hubungan Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Pra Lansia

Rahmah Juliani Siregar — 2024-12-28

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh gaya hidup (kebiasaan makan, aktivitas fisik dan merokok) terhadap kejadian diabetes meliitus pada pra lansia di Puskesmas Pasar Matanggor Padang Lawas Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus kontrol Populasi kasus dalam penelitian ini adalah semua pra lanjut usia berusia 45-59 tahun yang menderita diabetes melitus. Populasi kontrol adalah pra lansia usia 45-59 tahun yang tidak menderita diabetes melitus sebanyak 45 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui rekam medis dan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univarit, bivariat, menggunakan uji Chi-Square pada taraf 95% (P<0,05) dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistik variabel bebas kebiasaan makan diperoleh nilai Sig 0,000 < p: 0. Aktivitas fisik diperoleh nilai Sig 0,001 < p: 0,05 Kebiasaan merokok diperoleh nilai Sig 0,001 < p: 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan dengan variabel dependen independen. Variabel yang mempengaruhi kejadian diabetes melitus yaitu aktivitas fisik dan kebiasaan makan, dengan nilai p<0,05. Variabel yang paling dominan berpengaruh paling besar terhadap kejadian diabetes melitus adalah aktivitas fisik dengan nilai Exp (B) terbanyak yaitu 112,687 dengan koefisien regresi (B) 4,725. Diharapkan kepada pihak Puskesmas untuk meningkatkan peran petugas kesehatan khususnya mensosialisasikan informasi ilmiah tentang penyakit diabetes melitus dengan melibatkan petugas kesehatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Pramenopause dalam Menghadapi Menopause

Rahmah Juliani Siregar — 2024-12-28

Kesiapan menghadapi menopause adalah kondisi seorang wanita untuk mempersiapkan diri menghadapi menopause, baik secara fisik maupun mental atau psikis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan wanita menghadapi menopause di Puskesmas Pintu Padang Tapanuli Selatan tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif, dengan desain cross sectional. Sampel diambil dari seluruh wanita usia 41-45 tahun yang terdiri dari 57 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan cara total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square pada program komputer SPSS. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kesiapan wanita menghadapi menopause dengan nilai 0,021, ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kesiapan wanita menghadapi menopause dengan nilai 0,030, dan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kesiapan wanita menghadapi menopause. menopause dengan nilai 0,001. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi petugas kesehatan (bidan dan kader) khususnya di Puskesmas Pintu Padang Tapanuli Selatan untuk menyusun program kesehatan yang tepat bagi wanita usia premenopause guna meningkatkan kesiapan menghadapi menopause.

Pengaruh Gaya Hidup terhadap Kejadian Hipertensi pada Pralansia

Rizky Rahmadani Putri Siregar — 2024-12-28

Hipertensi adalah suatu kondisi dengan tekanan darah melebihi batas normal. Hipertensi yang tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah bahkan dapat menimbulkan resiko kematian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pralansia yang menderita hipertensi sebanyak 55 orang dengan menggunakan total sampling. Metode analisis data adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Berdasarkan hasil uji statistik dengan multiple logistics test, terdapat pengaruh kebiasaan makan terhadap kejadian hipertensi (0,003 < 0,05), aktivitas fisik (0,048 < 0,05), dan kebiasaan merokok (0,043 < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada pengaruh gaya hidup terhadap kejadian hipertensi pada lansia wilayah kerja Puskesmas Pasar Matanggor tahun 2022 dan disarankan kepada responden untuk meningkatkan pengetahuan tentang kejadian hipertensi. baik dari kebiasaan makan, aktivitas fisik maupun kebiasaan merokok agar terhindar dari hipertensi.

Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis

Yeza Cahyana — 2024-12-28

Tuberkulosis merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru. Untuk Untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian Tuberkulosis pada masyarakat di Desa Pasar Matanggor Kecamatan Batang Onang Tahun 2024. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif bersifat analitik observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah salah satu anggota keluarganya positif Tuberkulosis yang tercatat di rekam medis sebanyak 103 orang positif dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara observasi, pengukuran langsung terhadap kondisi fisik rumah, wawancara, dan data pendukung Hasil analisis bivariat pada sarana air bersih ada hubungan dengan kejadian Tuberkulosis nilai p = 0,017, ventilasi dengan nilai p = 0,016, lantai rumah dengan nilai p = 0,002, kepadatan hunian rumah nilai p = 0,001. Adanya hubungan yang signifikan antara variabel kondisi fisik rumah dengan kejadian Tuberkulosis uji Chi-Square dibawah 0.5%.